Differentiated Learning to Enhance Students’ Interest in Active Communication in English through Joyful Learning”

Mam Nurul Hidayanti, M.Pd

Vocational school 4 Balikpapan

Latar Belakang

Siswa berdiferensiasi di kelas yang saya ampu adalah Kelas X Jurusan Perhotelan yang mempunyai kendala dalam komunikasi bahasa Inggris. Dengan latar belakang kemampuan berkomunikasi yang masih sangat kurang, dengan gaya belajar yang beragam (audio, visual, dan kinestetik) pada siswa membuat saya sebagai pendidik berupaya untuk memecahkan masalah tersebut.

Tantangan

Yang menjadi tantangan dalam menerapkan Praktik baik ini adalah; beberapa siswa terkendala dengan rasa percaya diri yang kurang, kosa kata yang kurang, pengucapan atau pronunciation yang belum pas pada saat berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Saya dan rekan sejawat berdiskusi untuk menjawab tantangan dari masalah yang timbul dengan menerapkan pembelajaran yang menyenangkan atau Joyful Learning.

Aksi

Langkah pertama adalah memetakan gaya belajar siswa dengan menggunakan Google Form, sehingga didapatkan gaya belajar dari siswaya itu Audio, Visual, dan Kinestetik.

Langkah Kedua, melalui Tes Diagnosis,  mengobservasi siswa untuk memperkenalkan diri dalam Bahasa Inggris 2-5 kalimat. Langkah  Ketiga, Saya mendata siswa yang mempunyai smartphone agar strategi yang akan saya berikan dapat tercapai sesuai harapan.

Strategi yang saya terapkan adalah bagi yang memiliki gaya belajar Audio dengan memberikan materi pembelajaran dengan penjelasan yang detil dalam proses pembelajaran, untuk siswa yang mempunyai gaya belajar visual saya berikan materi melalui video yang ditayangkan dalam proses pembelajaran. Bagi siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik saya beri kesempatan untuk memperkenalkan diri dan temannya melalui video dengan menggunakan aplikasi cap cut atau video AI (Video D.ID) Artificial Intelligence. Sebagai challenge atau tantangan bagi siswa adalah memberikan kesempatan mereka untuk mencari penutur asli atau Native Speaker. Program ini dilaksanakan di luar sekolah yang saya beri nama ‘Bule Hunter”.

Refleksi, Hasil, dan dampak

Hasil dari program yang yang saya terapkan adalah, setelah melaksanakan kegiatan diadakan refleksi tentang apa yang sudah siswa alami. Kendala apa saja yang timbul, hal-hal yang menjadi kendala siswa saat pembelajaran atau setelah selesai dengan produk yang mereka buat. Hasil pembelajaran siswa berupa video perkenalan diri dan orang lain. Kesan yang siswa dapatkan setelah berhasil berkomunikasi dengan penutur asli.

Refleksi bagi Guru adalah program yang saya terapkan memberikan waktu yang lebih dalam penyelesaian project.

Refleksi bagi siswa adalah siswa masih malu dan tidak siap saat sudah berhasil bertemu dan mengajak penutur asli untuk berbicara dalam Bahasa Inggris.

Faktor yang menjadi sebuah keberhasilan dari proyek ini adalah siswa merasa senang dan menikmati situasi menerapkan kompetensi  Bahasa Inggris secara bebas.

Proyek ini dibuat secara berkelompok sehingga siswa saling bekerjasama dalam proses pembuatan naskah pertanyaan dan pembuatan video. Gaya Belajar dari masing-masing siswa dapat saling melengkapi satu sama lain.

Dengan menerapkan pembelajaran yang menyenangkan atau joyful Learning siswa merasa senang dan menikmati proses pembelajaran sesuai gaya belajar mereka. Siswa mengalami langsung bagaimana menerapkan Bahasa Inggris dalam sebuah proyek yang menyenangkan, belajar di luar kelas, bertemu dengan penutur asli.

Dampaknya adalah siswa ingin sekali mengulangi pengalaman tersebut di lain waktu.

Demikian Praktik Baik yang saya terapkan pada siswa kelas X Jurusan Perhotelan, SMKN 4 Balikpapan dapat terlaksana dengan baik melalui program ‘Bule Hunter’ dan menerapkan Digital learning menghasilkan Pembelajaran yang menyenangkan.

Implementasi dari Kurikulum Merdeka yang menekankan pada belajar sesuai kebutuhan siswa, belajar tidak harus di dalam kelas, belajar dengan memanfaatkan teknologi, berfikir kritis dan mandiri tercapai dengan baik.